Sebut saja...muallaf.....ada beragam pendapat mengenainya.
Bagi yg berfikiran negatif...ala mualaf ni, bukan boleh percaya.....awal-awal memanglah,sungguh-sungguh...lepas tu ..angat2 tai ayam....silap-silap murtad pulak...
Bagi yg berfikiran positif pula...alhamdulillah...Allah berikan hidayah padanya...moga-moga makin kukuhlah Dinul Islam kita....
Hm, apapun komen orang-orang di sekeliling kita, secara jujur, seringkali saya merasa kita sebagai umat Islam, apalagi yang terlahir dari ibu bapa yg memang beragama Islam, berasal dari generasi nenek moyang yang juga penganut Islam.....secara sedar atau pun tidak, justru menganggap Islam sebagai sesuatu yang mudah....sesuatu yang hanya diwarisi dari satu generasi ke generasi...amat jarang diantara kita yang memahami konsep "iman tak dapat diwarisi dari seorang ayah yang bertakwa".
Kita seringkali beranggapan, meski tak selalu dan tak semua, kalau ibu bapanya ustadz/alim 'ulama, si anak mestilah begitu juga. Tak salah kalau beranggapan demikian kerana ibu bapa yg baik, yg soleh akan berusaha sedaya upaya untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi hamba Allah yang soleh dan solehah...tapi tak juga dinafikan, berapa ramai di luar sana...ibu bapa yang mempunyai latar belakang pendidikan agama yang baik.
Bukanlah saya nak kita semua mengaji bab akhirat saja, tapi anak-anak kita, generasi muda kita perlukan ilmu akhirat sebagai bekalan di masa hadapan mereka agar tak terpesong ke jalan yang salah, jalan yg tak diredhoi Allah.
Kembali kepada muallaf.....justru seringkali orang yang baru memeluk Islam, begitu bergairah untuk memahami Islam, sehingga pada akhirnya kefahaman dan praktek Islam mereka dalam hidup keseharian justru amat luar biasa, melebihi standard orang Islam "sejati" yang hanya mendapatkannya secara "warisan".
Pabila benda serupa ini berlaku, mari sama-sama kita renungkan...samada kita rasa tercabar iman atau tercabar ego. Pabila kita tercabar iman, kita akan lebih termotivasi untuk menjadi muslim yang lebih baik...... pabila tercabar ego, kita cuma mampu memberikan senyuman sinis dan pandangan melecehkan pada saudara baru kita. Jadi, pikir-pikirkanlah.....
No comments:
Post a Comment